Menjelang hari
peringatan Sumpah Pemuda, tangga 28 Oktober mendatang, Nesi ingin sekali
berbagi sedikit wawasan dengan teman-teman seputar seni dan budaya Indonesia.
Dan kali ini Nesi ingin teman-teman tahu mengenai pernak-pernik pakaian adat
khas masing-masing provinsi yang ada di Indonesia.
Hmmm... ada yang tahu, berapa jumlah provinsi yang ada
di Indonesia?
Nah, Nesi mau mulai
dari provinsi yang paling barat di Indonesia, yaitu Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam. Ada yang tahu, seperti apakah baju atau pakaian adat dari provinsi
ini? Ini dia.
Pakaian adat Aceh
dilengkapi dengan beberapa macam pernik yang biasa dan selalu dikenakan ketika
acara-acara tertentu. Pernik-pernik tersebut antara lain sebagai berikut.
Keureusang (bros), hiasan dada untuk
pakaian adat wanita Aceh. Foto:blogspot.com
Keureusang (Kerosang/Kerongsang/Bros)
adalah perhiasan yang memiliki ukuran panjang 10 Cm dan lebar 7,5 Cm. Perhiasan dada ini disematkan di baju wanita (sejenis bros) yang terbuat dari emas bertatahkan intan dan berlian. Bentuk keseluruhannya seperti hati yang dihiasi dengan permata intan dan berlian sejumlah 102 butir.Keureusang ini digunakan sebagai penyemat baju (seperti peneti) di bagian dada. Konon, perhiasan ini merupakan barang mewah jadi hanya orang-orang tertentu saja yang memakainya sebagai perhiasan pakaian harian.
adalah perhiasan yang memiliki ukuran panjang 10 Cm dan lebar 7,5 Cm. Perhiasan dada ini disematkan di baju wanita (sejenis bros) yang terbuat dari emas bertatahkan intan dan berlian. Bentuk keseluruhannya seperti hati yang dihiasi dengan permata intan dan berlian sejumlah 102 butir.Keureusang ini digunakan sebagai penyemat baju (seperti peneti) di bagian dada. Konon, perhiasan ini merupakan barang mewah jadi hanya orang-orang tertentu saja yang memakainya sebagai perhiasan pakaian harian.
Patam Dhoe
Patam Dhoe, mahkota khas pelengkap
perhiasan pakaian adat Aceh. Foto: blogspot.com
adalah salah satu perhiasan dahi wanita Aceh. Biasanya dibuat dari emas
ataupun dari perak yang disepuh emas. Bentuknya seperti mahkota. Terbuat dari
perak sepuh emas. Terbagi atas tiga bagian yang satu sama lainnya dihubungkan
dengan engsel. Di bagian tengah terdapat ukuran kaligrafi dengan
tulisan-tulisan Allah dan di tengahnya terdapat tulisan Muhammad-motif ini
disebut Bungong Kalimah -yang dilingkari ukiran bermotif bulatan-bulatan kecil dan bunga.
Peuniti, perhiasan yang dikenakan di
pakaian wanita Aceh. Foto: blogspot.com
Peuniti
Seuntai Peuniti yang terbuat dari emas; terdiri dari tiga buah hiasan motif Pinto Aceh. Motif Pinto Aceh dibuat dengan ukiran piligran yang dijalin dengan motif bentuk pucuk pakis dan bunga. Pada bagian tengah terdapat motif boheungkot (bulatan-bulatan kecil seperti ikan telur). Motif Pinto Aceh ini diilhami dari bentuk pintu Rumah Aceh yang sekarang dikenal sebagai motif ukiran khas Aceh. Peuniti ini dipakai sebagai perhiasan wanita, sekaligus sebagai penyemat baju.
Seuntai Peuniti yang terbuat dari emas; terdiri dari tiga buah hiasan motif Pinto Aceh. Motif Pinto Aceh dibuat dengan ukiran piligran yang dijalin dengan motif bentuk pucuk pakis dan bunga. Pada bagian tengah terdapat motif boheungkot (bulatan-bulatan kecil seperti ikan telur). Motif Pinto Aceh ini diilhami dari bentuk pintu Rumah Aceh yang sekarang dikenal sebagai motif ukiran khas Aceh. Peuniti ini dipakai sebagai perhiasan wanita, sekaligus sebagai penyemat baju.
Simplah
Simplah, perhiasan dada yang dipasangkan
pada baju adat wanita Aceh. Foto: blogspot.com
Merupakan perhiasan
dada untuk wanita. Terbuat dari perak sepuh emas. Terdiri dari 24 buah
lempengan segi enam dan dua buah lempengan segi delapan. Setiap lempengan
dihiasi dengan ukiran motif bunga dan daun serta permata merah di bagian
tengah. Lempengan-lempengan tersebut dihubungkan dengan dua untai rantai.
Subang Aceh, pelengkap hiasan pada
pakaian adat Aceh. Foto: blogspot.com
Subang Aceh
Subang Aceh memiliki diameter 6 cm. Sepasang Subang terbuat dari emas dan permata. Bentuknya seperti bunga matahari dengan ujung kelopaknya yang runcing-runcing. Bagian atas berupa lempengan yang berbentuk bunga Matahari disebut "Sigeudo Subang." Subang ini disebut juga subang bungong mata uro.
Subang Aceh memiliki diameter 6 cm. Sepasang Subang terbuat dari emas dan permata. Bentuknya seperti bunga matahari dengan ujung kelopaknya yang runcing-runcing. Bagian atas berupa lempengan yang berbentuk bunga Matahari disebut "Sigeudo Subang." Subang ini disebut juga subang bungong mata uro.
Taloe Jeuem
Seuntai tali jam yang terbuat dari perak sepuh emas. Terdiri dari rangkaian cincin-cincin kecil berbentuk rantai dengan hiasan berbentuk ikan (dua buah) dan satu kunci. Pada ke dua ujung rantai terdapat kait berbentuk angka delapan. Tali jam ini merupakan pelengkap pakaian adat laki-laki yang disangkutkan di baju.
Seuntai tali jam yang terbuat dari perak sepuh emas. Terdiri dari rangkaian cincin-cincin kecil berbentuk rantai dengan hiasan berbentuk ikan (dua buah) dan satu kunci. Pada ke dua ujung rantai terdapat kait berbentuk angka delapan. Tali jam ini merupakan pelengkap pakaian adat laki-laki yang disangkutkan di baju.
Taloe Jeum, tali jam khas adat Aceh. Foto:
blogspot.com
Nah, seperti itulah
pernak-perniknya. Apakah kamu pernah melihat pakaian adat Provinsi NAD
(Nanggroe Aceh Darussalam)?
Baju Adat Nanggroe Aceh Darussalam